Site Meter PRAKTEK DOKTER GIGI JAKARTA SELATAN: KENAPA SIH, HARUS CABUT GIGI?
Assalamualaikum wr wb.
Selamat Datang di Blog kami..
Blog ini berisi sekilas tentang informasi dan pelayanan yang kami sediakan untuk Anda yang peduli dengan kesehatan Gigi.
Tentunya untuk memperoleh informasi lebih lengkap dan data yang paling update silahkan datang ke klinik kami.
Semoga bermanfaat. Terima kasih
Wassalamualaikum wr wb..

Senin, 08 November 2010

KENAPA SIH, HARUS CABUT GIGI?

PRINSIP MENCABUT GIGI
Bahwa ‘mencabut gigi’ memang perlu dilakukan untuk kebaikan pasien.

Gigi semestinya dicabut bila:
  • Gigi dengan supernumerary, maksudnya gigi yang berlebih yg tumbuh secara tidak normal.
  • Gigi persistensi, gigi sulung yang tidak tanggal pada waktunya, sehingga menyebabkan gigi tetap terhambat pertumbuhannya.
  • Gigi yang menyebabkan fokal infeksi, maksudnya dengan keberadaan gigi yang tidak sehat dapat menyebabkan infeksi pada tubuh manusia.
  • Gigi yang tidak dapat dirawat secara endodontik/restorasi, gigi yang tidak bisa lagi dirawat misalnya; tambal, perawatan saluran akar.
  • Gigi dengan fraktur/patah pada akar krena trauma misalnya jatuh, kondisi ini jelas akan membuat rasa sakit berkelanjutan pada penderita hingga gigi tersebut menjadi non vital atau mati.
  • Gigi dengan sisa akar, sisa akar akan menjadi patologis karena hilangnya jaringan ikat seperti pembuluh darah, kondisi ini membuat akar gigi tidak vital.
  • Gigi dengan fraktur/patah pada bagian tulang alveolar ataupun pada garis fraktur tulang alveolar, kondisi ini sama dengan gigi pada fraktur pada akar.
  • Untuk keperluan perawatan ortodontik ataupun prostodontik, biasanya hal ini merupakan perawatan konsul dari bagian ortodontik dengan mempertimbangkan pencabutan gigi untuk mendapatkan ruangan yang dibutuhkan dalam perawatannya.
  • Dan biasanya yang terakhir adalah keinginan pasien untuk dicabut giginya, dengan pertimbangan ‘langsung’ menghilangkan keluhan sakit giginya, walaupun gigi tersebut masih dirawat secara utuh.
  • Bila ada indikasi maka ada juga kontra indikasi. Kontra indikasi pencabutangigi didasarkan beberapa faktor, yang utama faktor lokal dan sistemik.

Faktor Lokal:

Gigi dengan kondisi abses, maksudnya adanya pus atau nanah pada bagian ujung akar gigi, biasanya ditandai dengan rasa sakit yang hebat, bengkak, suhu meningkat. Tidak bisa dicabut karena proses pencabutan memiliki prosedur anestesi, nah saat dilakukan anestesi obat anestesi tidak akan bisa membuat jaringan yang di anestesi menjadi baal.
Adanya suspect keganasan bila dilakukan pencabutan, kondisi ini biasanya pada penderita yang didiagnosa adanya gejala-gejala kanker pada rongga mulut khususnya sekitar jaringan gigi.

Pasien dengan perawatan radioterapi, tidak bisa dilakukan pencabutan, dikarenakan dikhawatirkan terjadinya komplikasi pasca pencabutan gigi.

Faktor Sistemik:
Merupakan faktor2 yang sebenarnya perlu pertimbangan khusus untuk dilakukan pencabutan gigi. Bukan kontraindikasi mutlak dari pencabutan gigi. Faktor-faktor ini meliputi pasien-pasien yang memiliki riwayat penyakit khusus. Dengan kondisi riwayat penyakit tersebut pencabutan bisa dilakukan dengan syarat penyakit yang menyertainya bisa dikontrol untuk menghindari terjadinya komplikasi saat sebelum pencabutan, saat pencabutan, ataupun setelah pencabutan gigi. ---Thanks to drg. Merry, Grobogan.

Alamat Praktek Dokter Gigi;
Jl. Raya margasatwa No. 2 perempatan DDN
(samping Alfamart) Pondok Labu,
Jakarta Selatan
Telp: 085101811551 (admin klinik)
SMS / WhatsApp : 0857 7111 2024 (Layanan 24 jam)
e-Mail: brilian.denta@gmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar